My Lovely J #7

Cerita sebelumnya…

Yuri mulai berguling kembali membuat jessica yang sedang terlelap itu bergeser hingga

BRUGH

Jessica terjatuh dari tempat tidur dengan keadaan terlentang dan sedetik kemudian

BRUGH

Chu!

Yuri juga jatuh dan dirinya menimpa jessica, secara kebetulan bibir mereka menempel satu sama lain. Keduanya seketika tersadar dan bibir mereka masih bersentuhan.

!!!!!!

Yuri tersentak kaget lalu ia bangun dan bangkit sesaat ia telah menindih jessica. Dia merasa gugup dan takut jessica akan memukulnya. Itu semua memang kecelakaan, tapi dia merasa bersalah pada jessica

“mi-mianhae” sesal yuri

My Lovely J part 7

mylovej

..

“mi-mianhae” sesal yuri

Jessica yang masih dalam keadaan terlentang spontan duduk dan memegangi bibirnya. Ia menunduk dan perasaannya campur aduk. Dan hal yang paling ia rasakan adalah rasa malu. Ciuman pertamanya telah dicuri dengan tidak sengaja.

Saat yuri akan mulai bicara pada jessica untuk meminta maaf, kebetulan pintu kamar mereka terbuka dan terlihat yoona disana.

“ah yuri unnie sudah bangun, aku kira belum…” yoona melihat yuri sedang berdiri disisi ranjang, ia belum menyadari jika jessica masih terduduk dibawah, hingga jessica akhirnya berdiri dan yoona melihatnya.

“sica unnie? Kenapa kau duduk di lantai?” tanya yoona tapi jessica hanya diam dan sedikit tersenyum.

“ah aku tahu pasti yuri unnie tidurnya tidak bisa diam kan? makanya unnie terjatuh dari tempat tidur”

Yuri dan jessica hanya terdiam dan tidak menghiraukan perkataan yoona. Yoona pun menyadari hal itu.

“kenapa dari tadi kalian hanya diam? Hm…yuri unnie kau harus cepat mandi mumpung kamar mandi nya sedang kosong, nanti gantian dengan sica unnie..” akhirnya perkataan yoona barusan mencairkan suasana hening diantara jessica dan yuri.

“ba-baiklah” ucap yuri terbata-bata “ss-sica aku mandi duluan yah…” lanjutnya

“iyah” jawab jessica singkat, ia menghindari kontak mata dengan yuri.

Yuri pun akhirnya keluar dari kamar mengikuti yoona dan menuju kamar mandi. Disisi lain jessica masih tidak percaya apa yang baru saja ia alami. Jessica duduk diatas tempat tidur dan secara tidak sadar ia memegang bibirnya kembali dan membayangkan saat bibir yuri tadi menyentuh miliknya. Ada perasaan aneh ketika ia mengingat hal itu lagi.

***

Yuri, jessica dan yoona berangkat ke sekolah bersama. Sooyoungpun kini ikut serta tapi sekolah mereka berbeda hingga stasiun tempat ia turun lebih awal dari yuri dan yang lainnya.

“aku turun duluan yah” ucap sooyoung pada ketiga orang yang masih ada didalam kereta

“iyah, hati-hati yah sooyoung unnie” yoona melambaikan tangannya pada sooyoung yang sudah keluar dari pintu kereta.

Yuri dan jessica tidak bergeming sama sekali. Yoona yang duduk ditengah mereka menguntungkan situasi itu. Karena dari mereka berangkat hingga sampai di stasiun, yuri dan jessica terus saling diam. Di satu sisi yuri belum berani meminta maaf pada jessica, dan jessica sendiri belum berani untuk bicara pada yuri karena dari tadi yuri sepertinya selalu menghindar darinya. Akibatnya keduanya tidak saling bicara hingga mereka sudah sampai di stasiun tujuan mereka.

Ketiga orang itu kini berjalan bersama menuju sekolah. Dan yoona lagi-lagi berjalan di tengah-tengah jessica dan yuri. Mereka bertiga terlihat sedang memikirkan sesuatu dan yoona lah yang pertama mengutarakan apa yang sedari tadi ia pikirkan.

“kenapa dari tadi kalian diam saja?” tanya yoona

“tidak apa-apa kok” jawab yuri

Jessica hanya tersenyum saja pada yoona dan tidak menjawab pertanyaanya.

“hm…apa kalian sedang puasa bicara? Atau sedang menghemat suara?”

“memangnya dari tadi aku tidak bicara ya yoong?” akhirnya jessica membuka suara

“iyah unnie, dari tadi unnie terus diam, yuri unnie juga sama begitu. Ada apa sih kok kalian bisa barengan seperti itu”

Jessica dan yuri kembali terdiam, mereka mengingat kejadian tadi pagi dan membuat keduanya kini salah tingkah. Yuri mengalihkannya dengan menggaruk-garuk lehernya dan jessica sebisa mungkin mencoba tetap tenang supaya tidak menimbulkan rasa penasaran yoona lagi.

“ah kita sudah sampai, tidak terasa yah” kata jessica saat mereka bertiga sudah sampai di depan gerbang sekolah.

‘Selamat..selamat….untung yoona tidak bertanya apa-apa lagi –ucap yuri merasa lega dalam hatinya ‘Aku harus memikirkan cara untuk meminta maaf pada jessica..’

“aku ke kelas duluan yah” yuri meninggalkan keduanya tanpa menunggu mereka membalas perkataanya.

“yuri unnie aneh sekali pagi ini” yoona kembali berkomentar setelah yuri hilang dari pandangannya

“apa sica unnie juga melihat keanehan sikap yuri unnie?” tanya yoona pada jessica

“a-aku tidak tahu, eum….. aku ke kelas duluan juga yah yoong” akhirnya jessica juga meninggalkan yoona. Dan yoona kini terlihat diam ditempatnya berdiri. Jessica juga terlihat aneh dimatanya.

‘Apa terjadi sesuatu dengan mereka yah? Semalam kan mereka satu kamar dan berbagi tempat tidur . Tapi yuri unnie tidak mungkin melakukan hal sejauh itu, hm..aku tertinggal satu langkah olehnya.

Yoona bergumam dalam hatinya sambil terus melangkahkan kaki menuju kelasnya. Dia masih merasa penasaran.

..

“taeng T.T” tiba-tiba yuri memegang lengan taeyeon dan memasang wajah yang cemas

“apa yang harus aku lakukan? T__T” ucapnya kembali. Taeyeon merasa heran dengan perkataan yuri. Ia tidak tahu permasalahan nya apa tapi yuri sudah menanyakan saran darinya.

“kau ini kenapa?” tanya taeyeon bingung.

“telah terjadi suatu kecelakaan antara aku dan sica taeng” perkataan yuri yang ambigu membuat taeyeon berpikir kemana-mana.

“jangan bilang kau dan dia sudah melakukan—“ taeyeon merasa kaget, ia pikir yuri dan jessica sudah…

“jangan mikir yang aneh-aneh taeng,kejadian ini tidak seperti apa yang kau pikirkan (-_-)” tau apa yang dipikirkan taeyeon, yuri cepat-cepat menepisnya.

“jadi apa maksudmu dengan ‘telah terjadi suatu kecelakaan antara aku dan sica’ ?”

“aku mencium bibirnya dengan tidak sengaja”

“lalu bagaimana rasanya?”

Pletak

Yuri memukul pelan kepala taeyeon.

“aku kan hanya bertanya :(“ ucap taeyeon cemberut

“ini darurat taeng, apa yang harus aku lakukan untuk meminta maaf pada jessica?”

“ya tinggal temui dia dan minta maaf”

“iyah jika mengatakan saja kan gampang”

“apa kau lihat jessica merasa tidak suka kau telah menciumnya dengan tidak sengaja?”

“aku tidak tahu, aku merasa tidak enak dan selalu menghindar darinya sejak tadi pagi…T_T”

“ya kau jelaskan saja jika semua itu adalah kecelakaan dan tidak sengaja kau melakukannya. Memang cerita lengkapanya bagaimana?”

“begini….” yuripun mulai menceritakan kronologis kejadian tadi pagi itu.

..

Sementara itu ditempat lain…

Tiffany berjalan menuju kelasnya. Setelah ia masuk, ia menghampiri mejanya dan mendapati jessica sedang melamun disana. Tiffany berdiri disamping jessica dan melambaikan tangannya tepat didepan wajah jessica.

“halo”tiffany berkata. Jessica tidak bergeming sama sekali. Ia hanya memandang kosong kedepan seperti memikirkan sesuatu.

Merasa tidak digubris, tiffany kemudian mendekatkan mulutnya ketelinga jessica dan berkata “SICAAAAA…..”

“YAH!” jessica reflek berteriak karena dibuat kaget oleh suara tiffany didekat teliganya. Tapi tiffany sepertinya lebih kaget lagi setelah mendengar teriakan jessica.

“reaksimu berlebihan sekali”

“siapa suruh kau berteriak didekat telingaku” kesal jessica

“siapa suruh juga kau melamun pagi-pagi begini”

“siapa yang melamun?” sangkal jessica

“ah sudahlah. .aku tau kok kau sedang memikirkan sesuatu”

Jessica terlihat berpikir, perkataan tiffany benar jika ia sedang memikirkan sesuatu. Tiffany semakin penasaran dengan sikap diamnya jessica dan terlihat jessica sedang memegangi bibirnya sekarang.

“yah! Kau melamun lagi kan?”

Jessica tertunduk lemas membuat tiffany sedikit khawatir.

“kau sedang sakit?” tanya tiffany, dan jessica hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Jessica mengangkat kepalanya dan menatap tiffany disampingnya.

“aku ingin menceritakan sesuatu padamu” ucap jessica dengan tatapan yang serius dan menimbulkan rasa heran pada tiffany.

“hu-huh? ba-baiklah cerita saja”

***

“APA? K-KAU DI CI—“

HAP

jessica buru-buru menutup mulut tiffany

“jangan keras-keras, nanti didengar oleh yang lain” jessica menempelkan telunjuknya didepan bibir.

“lalu apa yang dia lakukan lagi?” tiffany bertanya setelah jessica melepaskan tangan yang menutup bibirnya.

“yah! Apa yang sedang kau pikirkan, tidak ada kejadian lagi setelah ciuman”

“hmm, bagaimana perasaanmu setelah kejadian itu?”

“itu dia masalahnya” jessica terlihat terdiam memikirkan sesuatu. “aku bingung apa yang aku rasakan saat ini”

“kita buat sederhana saja, apa kau merasa dilecehkan oleh yuri?”

Jessica terkejut dengan pertanyaan dari tiffany, dia sama sekali tidak merasakan hal semacam itu.

“tidak, tentu saja tidak. Kan sudah aku bilang itu semua hanya kecelakaan”

“berarti kau suka dicium olehnya”

“maksudmu?” jessica merasa heran.

“ya maksudku orang akan wajar marah atau malah benci pada orang yang sudah mencuri ciuman pertamanya. Tapi kau tidak kan?”

“kan itu sebuah kece—“

“mau itu kecelakaan atau disengaja, orang pasti akan marah. Coba kau pikir, jika ada orang yang tidak dikenal dengan tidak sengaja mencium bibirmu kau pasti akan marah kan?”

“iya tentu saja aku akan marah. Dia kan orang asing”

“lalu apa bedanya dengan yuri? Dia bukan keluargamu kan?”

“iyah bukan”

“berarti dia orang asing kan?”

“iyah..”

“beda lagi jika orang yang menciumu itu adalah orang yang kau sukai, kau tidak akan marah atau benci, tapi sebaliknya..”

DEG

Perkataan tiffany barusan jessica benarkan dalam hati. Maksudnya, dia membenarkan jika ia memang tidak merasa marah dan benci pada yuri, tapi dia merasa hal aneh dalam dirinya setelah ciuman itu. Jessica sekarang berpikir apa dia suka dengan yuri?

Dengan ciuman itu?

“kau pasti sedang bingung kan?” tiffany seperti bisa menangkap maksud lamunan jessica.

“iyah”

“sekarang begini saja…kau bayangkan jika aku menciumu dengan tidak sengaja”

“yah!! Kau bicara apa? Aku tidak mau sampai kapanpun mengalami itu”

“tuh kan hanya disuruh membayangkan saja kau marah. Tapi dicium oleh yuri kau tidak marah sama sekali. Ini sudah jelas kau memang menyukai ciuman itu dan orangnya pastinya…”

‘Apa aku benar menyukai yuri yah?’ –gumam jessica dalam hatinya.

***

Siang hari ketika para siswa sudah masuk jam pulang, semua serentak meninggalkan sekolah dan menuju rumah mereka masing-masing. Meskipun ada beberapa siswa yang masih diam disekolah atau pergi dulu dengan teman-temannya. Dan dua orang siswa ini contohnya, mereka memilih diam disekolah dulu sebelum pulang ke rumah, dan tempat yang mereka pilih adalah kantin.

“taeng kau sudah pesan?”

“iyah, aku juga sudah memesankan makananmu” taeyeon ikut duduk disamping yuri. Keduanya sedang merasa malas berada didalam rumah dan memilih makan di kantin untuk menghabiskan waktu luangnya.

“bagaimana apa kau sudah mendapat rencana untuk meminta maaf pada jessica?”

“belum”

“lalu?”

“yaaa begitulah” yuri sepertinya enggan membahas tentang itu. Hanya dengan memikirkan jawaban jessica nantinya saja sudah membuat ia ketakutan.

Ketika keduanya tengah terdiam, yuri dikagetkan dengan suara dering handphone nya. Ia mendapat satu panggilan masuk.

“halo?” ucap yuri menerima panggilan dari seseorang.

Mulut taeyeon bergerak seperti mengucapkan “siapa?” pada yuri. Dan rasa penasaran taeyeonpun terjawab setelah yuri menjawab telepon itu lagi.

“ya yoong?”

”…..”

“huh? sekarang? Tapi unnie sedang—“

“pokoknya pulang ke rumah sekarang, kami sudah bersiap-siap.. tapi kami tidak akan berangkat jika tidak ada unnie. Makanya cepat pulang kata umma dan appa”

“uhm….baiklah” jawab yuri dengan nada lesu. Ia pun menutup teleponnya dan menyimpan kembali handphonenya.

“ada apa?”

“aku disuruh pulang”

“kenapa?”

“aku akan pergi memancing dengan keluargaku”

“oh acara tiap bulanan yah?”

“iyah”

“bagaimana dengan pesananmu?”

“untukmu saja”

“tidak mau ah,belum dibayar juga”

“nih aku kasih uangnya…makanannya kau habiskan saja” yuri mengeluarkan beberapa lemabar uang dari sakunya dan memberikanya pada taeyeon.

“hehe kalau kau beri uang untuk membayarnya kan aku jadi leluasa untuk menghabiskannya”

“ (-_-) baiklah aku pulang duluan yah” yuri mengambil tas dan ia pakaikan dipunggungnya..

“daaah”

“daaah, hati-hati dijalan” yuri pun terlihat sudah jauh dari pandangan taeyeon. Dan kini ia merasa kesepian setelah ditinggalkan oleh yuri. Taeyeon pun mengisi rasa kesepiannya dengan memainkan handphone. Setelah beberapa saat, pesananya sudah datang dan pelayan di kantin mengantarkannya untuk taeyeon.

“ini pesananmu, kau pesan sebanyak ini?” pelayan itu merasa heran dengan pesanan taeyeon yang cukup untuk mengisi perut dua orang.

“oh, ini sebenarnya pesanan temanku. Tapi dia sudah pulang duluan” jawab taeyeon menunjuk satu makanan pesanan yuri.

“oh begitu yah, pantas saja…”

“iyah hehe”

“baiklah, semoga kau bisa menghabiskannya hehe” ucap pelayan itu lalu ia pergi meninggalkan taeyeon.

“hm…aku berharap seperti itu juga” saat taeyeon memandang makanan di meja yang lumayan banyak dan berpikir tidak akan bisa menghabiskannya. Ada seseorang dari arah belakang taeyeon dan berjalan menghampirinya tanpa taeyeon ketahui.

“hey” ucap orang itu sambil menepuk punggung taeyeon

“ti—tiffany?” jawab taeyeon sedikit kaget atas kedatangan tiffany

“kau sendirian?”

“eum..ya–ya begitulah hehe tapi tidak jika kau menemaniku” taeyeon merasa menyesal dengan ucapannya barusan. ‘apa yang kau katakan kim taeyeon!!!’ ­–taeyeon merutuki dirinya sendiri.

“aku anggap itu sebagai ajakan ^^”

“i—iya aku tidak akan bisa menghabiskan makanan ini sendirian he he” perkataan taeyeon diakhiri senyum yang canggung.

Tanpa basa-basi lagi pun tiffany akhirnya ikut duduk bersama taeyeon dan makan bersama dengannya.

***

Keluarga Kwon sudah sampai di tempat pemancingan, tepatnya di sebuah sungai yang memang sudah sering mereka datangi. Dan jessica pun ikut karena ia tidak bisa menolak ajakan ibu dan ayahnya yuri. Yuri yang tadinya menghindar untuk bertemu dengan jessica ternyata malah terjadi sebaliknya.

“woah hari ini cuacanya bagus sekali :D” yoona tersenyum ceria melihat cuaca yang sangat mendukung untuk memancing. Matahari tidak terlalu terik dan juga awan yang tidak terlalu mendung.

Tuan kwon menyiapkan alat-alat untuk memancing dibantu oleh yuri sedangkan nyonya kwon menyiapkan makanan untuk makan siang nantinya. Mereka akan membakar ikan hasil pancingan jika mereka beruntung mendapat ikan hari ini.

Dari kejauhan, terlihat jessica dan yoona sedang mengobrol dan membuat hati seseorang menjadi panas, dia terus saja memperhatikan kedua orang yang sedang berbincang itu.

‘apa-apaan mereka, mengobrol tidak ajak-ajak aku’ ­–kesal yuri dalam hatinya

“yul”

‘aku yang disuruh membawa alat-alat pancing ini dan mereka malah asik mengobrol berdua’ –yuri masih saja kesal dalam hatinya sehingga mengabaikan panggilan ayahnya

“kwon yuri”

“iyah appa?” tanya yuri pada ayahnya tanpa mengalihkan padangan dari jessica dan yoona. Ia terus saja berjalan dan mengomel dalam hatinya.

“kail pancingnya nyangkut di baju appa” yuri tersentak kaget membuat langkahnya terhenti.Ia menengok kebelakang dan ternyata benar kail salah satu pancing mengait di kaos yang sedang dipakai ayahnya. Jadi selama ia berjalan tadi ayahnya mengikuti dibelakangnya karena kaosnya tertarik oleh yuri.

“HAH? Maafkan aku appa, aku tidak sengaja T_T” ucap yuri merasa bersalah.

“makanya jangan melamun” ayah yuri melepas kail pancing itu dan bersiap untuk memancing.

‘aish tuh kan aku jadi dimarahi T__T’ -yuri berdecak kesal dan kemudian menyusul ayahnya.

..

Yuri kini berdiri disamping ayahnya di pinggiran sungai yang dangkal itu. Sementara yoona dan jessica berdiri disebelah kiri yuri. Yuri yang masih merasa tidak enak dengan jessica memilih menjauhi keduanya dan beralih tempat menjadi di sisi kanan ayahnya. Tapi sayangnya, ayah yuri juga berpindah tempat, dan yoona pun mengikuti ayahnya itu. Hingga kini malah yuri dan jessica berdiri bersampingan walaupun jaraknya lumayan jauh. Keduanya masih terlihat canggung dan tidak ingin sampai berpandangan satu sama lain. Tapi jessica yang merasa tidak enak dengan situasi seperti itu memilih mengalah dan mencoba mengajak bicara yuri. Jessica sedikit demi sedikit bergeser mendekati tempat yuri berdiri.

“ehem” jessica berdehem setelah berdiri tepat disamping yuri “hari ini adalah kali pertama aku memancing”

Yuri yang juga merasa tidak enak diam-diaman terus dengan jessica akhirnya ikut membuka suaranya juga.

“uhmm benarkah?”

“iyah, memasangkan umpan saja tadi aku dibantu oleh yoona”

‘asih yoona lagi, yoona lagi T__T’ -yuri merasa sedih dalam hatinya

Keduanya terdiam kembali sambil tetap memegang pancingan masing-masing.

“sica?” tanya yuri hati-hati,dia tidak ingin buru-buru atau salah bicara pada jessica.

“iyah?” jawab jessica memandang yuri

“a–aku ingin minta—“

Saat yuri hendak menyelesaikan perkataanya, ada sesuatu yang malah mengalihkan perhatiannya.

“sica kailmu bergerak” ucap yuri antusias membuat jessica kaget sekaligus bingung harus melakukan apa.

“apa yang harus aku lakukan yul?” jessica semakin memegang erat pancingannya yang terasa bergerak ditangannya.

“ulur benangnya perlahan, dan tarik—“

Jessica yang belum berpengalaman dan sedang merasa gugup harus bagaimana malah menarik langsung pancingannya dan membuat ikan yang didapatnya malah terlepas kembali.

“YAAAHH”

“YAAAHH”

Keduanya berteriak kecewa karena ikannya tidak jadi mereka dapat.

“maafkan aku T_T” jessica merasa sedikit bersalah tidak mendengarkan saran yuri sampai selesai.

“tidak apa-apa, namanya saja memancing .. memang harus sabar, hehe”

Jessica menarik pancingannya dan membawanya ke tepi, dia akan memberi umpan kembali di kailnya. Tapi dia tidak bisa apa-apa dan mau tidak mau dia harus meminta bantuan seseorang.

“yul” panggil jessica

“ya?” yuri menengok kebelakang tempat jessica mengambil umpannya

“apa kau bisa bantu aku?” jessica memberi isyarat pada yuri untuk membantunya memasangkan umpan.

“tentu saja :)” yuri pun menyimpan pancingannya dibawah dan menemui jessica.

Yuri mengambil sedikit umpan dan mulai menempelkannya di kail milik jessica. Saat yuri sedang konsentrasi memasangkan umpan, jessica secara diam-diam memperhatikan yuri. Dia teringat kembali omongan tiffany tadi pagi, juga ciuman itu. Saat yoona tadi membantunya memasangkan umpan, jessica sama sekali tidak memperhatikan yoona sama dengan ia memperhatikan yuri sekarang. Memang ada sesuatu yang jessica rasakan ketika ia sedang bersama atau hanya dengan memperhatikan yuri. Dan jessica baru sadar sekarang,

…ternyata dia memang menyukai yuri.

“TADAAA sudah selesai :D” yuri menunjukan kail yang sudah terpasang umpan pada jessica

“terima kasih” jawab jessica sedikit malu dan entah kenapa ia merasa seperti itu setelah melihat senyuman yuri padanya.

“oh iyah, sampai lupa”

“ada apa yul?”

“aku—uhm aku ingin minta maaf padamu sica..”

“untuk apa?” Jessica sebenarnya sudah tahu untuk apa yuri meminta maaf padanya.

“uhm…soal….ci-ciuman itu..” yuri terlihat tertunduk merasa takut menunggu jawaban dari jessica.

“gwenchana” hanya kata itu yang keluar dari mulut jessica. Dia memang tidak terlalu mempermasalahkan hal itu, karena ia pikir semua adalah suatu kecelakaan. Juga karena jessica sudah mengetahui alasan lain yang membuat ia tidak marah pada yuri.

“kau tidak marah padaku?”

“tidak, tentu saja tidak :)” senyuman jessica membuat hati yuri yang sedari tadi khawatir memikirkan jawaban jessica menjadi tenang kembali.

“tapi aku merasa tidak enak”

“tidak apa-apa..malah kan tidak enak jika kita diam-diaman terus”

“hehe terima kasih”

“untuk apa kau berterima kasih?”

“karna kau tidak marah padaku ^^”

Akhirnya perbincangan keduanya diakhiri dengan senyuman satu sama lain. Hingga sore hari, mereka habiskan bersama dengan candaan dan obrolan ringan yang menjadi suatu kesenangan tersendiri di hati masing-masing. Dan kini yuri semakin mantap untuk segera menyatakan perasaannya pada jessica. Yuri berharap jika jessica juga menyukainya walaupun hanya sedikit. Sedikit pun tidak apa-apa, karena aku akan membuat nya benar-benar jatuh cinta kepadaku. Tekad yuri dalam hatinya. Dan rencananya yuri akan menyatakan perasaanya itu malam ini.

***

Malam hari, kediaman keluarga Kwon

Yuri POV

Aku sudah siap malam ini. Aku akan menyatakan perasaanku padanya dan semoga dia akan menerima perasaanku. Setangkai bunga mawar merah sudah aku siapkan, tapi—

apa seharusnya aku beli sebuket saja yah? Tidak-tidak, itu terlalu mencolok, lagian aku akan menembak jessica di rumahku sendiri. Bisa-bisa umma dan appa bertanya banyak hal padaku. Lalu…bagaimana dengan yoona? Apa benar dia juga menyukai jessica yah..? aduh aku jadi bingung lagi T_T aku tidak tega jika yoona memang benar menyukai jessica dan akhirnya sakit hati setelah tahu aku juga menyukai jessica.

Aku duduk kembali di tempat tidur dan menyimpan setangkai bunga mawar tadi disampingku. Niatku untuk menyatakan perasaanku ini menjadi urung kembali setelah aku teringat yoona. Harusnya aku bertanya dulu pada yoona, apa dia menyukai jessica juga atau tidak. Jika jawabannya ‘tidak’, aku jadi bisa tenang..tapi jika jawabanya ‘iyah’ aku tidak tahu harus berbuat apa T_T

Tapi jika aku harus bertanya dulu akan memakan waktu, jika yoona suka pada jessica dan tahu jika aku juga menyukainya, mungkin yoona akan mengalah dan memberikan jessica padaku. Iyah, mungkin yoona akan seperti itu. Pokoknya aku harus mengatakan jika aku mencintai jessica malam ini. Iyah harus !! urusan yoona dan yang lainnya itu belakangan, hehe.

Akhirnya aku kembali pada niatku sebelumnya, yaitu menemui jessica di kamarnya dan menjelaskan isi hatiku padanya. Aku beranjak dari tempat tidur, berjalan menuju pintu dan membukanya. Aku kini berada diluar kamar dan berjalan kembali menuju kamar jessica. Jantungku semakin berdegup kencang setelah aku sampai didepan pintu kamar. Aku menghela nafas sebisa mungkin menjadi tenang karena aku tidak bisa melakukannya jika aku sedang gugup. Tanganku bersiap untuk mengetuk pintu sebelum ada suara yang membuat pergerakanku terhenti. Jessica sedang tidak sendiri didalam kamar, kudengar ada suara seorang wanita lagi. Dan suara itu tidak asing ditelingaku. Mereka sedang mengobrol sekarang…

“sebenarnya, aku menyukaimu..”

 

DEG

Jantungku tiba-tiba berhenti mendengar perkataan yoona barusan. Ternyata benar dugaanku selama ini. Yoona juga menyukai jessica dan aku kalah cepat olehnya. Aku seharusnya tidak memikirkan hal yang tidak penting seperti tadi dan langsung saja menemui jessica di kamarnya…

Clak

kenapa aku menangis…

…kenapa aku sedih seperti ini…

mlj7

TBC


Welcome back my lovely j hehe, maaf baru di lajut sekarang *bow ff series yg lain ditunggu aja ya besok hehe ^^ sankyu

24 responses to “My Lovely J #7

  1. Di sini YulSic nya lucu yah ,, biasanya mereka kn paling terbuka sma hubungannya .. Dan Yul jga dia suka malu” gtu ..
    Tae suka yah sma Fanny ..
    Ok di tunggu ff series yg lain .
    Semangat terus ^^

  2. Wkwkwkw yul kalah cpat sma adiknya sndri…
    Tpi tnang ajeuh sica pasti mlih yuk kok 🙂
    Kn qita jga smua udah tau siapa yg sica suka :v

  3. yah,,, yuri kalah cepet sama yoong
    gimana ne? Semoga aja jessica nolak yoong n ngomong cuma nganggep yoong tu sbg adik.. #hehehe
    jessica pasti lebih milih yuri tu sih pasti!..

  4. Aduh cup cup cup jgn nangis yah yul…hehe
    Tnang aj yul aq yakin ko klo sica gk bkalan nrima yoona coz dia skanya sma kmu…wkwkwk

  5. Tbc selalu menganggu-,- yul nasibnya gimana tuh. Ah coba tadi dia gak pake mikir2 pasti yoona gaakan nyatain perasaannya duluan. tapi semoga aja itu yoona cuma lagi latihan buat nembak seseorang dan orangnya itu seohyun xD

  6. nah lho keduluan sm yoong tuh, kasian yul tp sica kyknya nolak yoong deh, kan sica sukanya sm yul
    moga aja sica milih yul, kn memang sica cm bwt yul;-)

Tinggalkan komentar