Midnight Memories (YulSic ver.)

Jessica Jung

Kwon Yuri

(One Shot,GirlxGirl, Romance, etc)

 

 

“kau akan lembur lagi?”

“iyah, maafkan aku sayang….kau segera tidurlah ini sudah malam” suara disebrang sana terdengar sedikit serak, suara pelannya itu memecah keheningan malam yang sudah hampir larut.

“baiklah”

Jessica menutup telpeonnya dan kembali menyandarkan tubuhnya diatas tempat tidur. Sudah beberapa hari ini suaminya selalu pulang larut malam, atau bahkan tidak pulang sama sekali karna saking sibuknya. Seperti malam ini, sudah ke-8 kalinya suaminya itu tidak pulang ke rumah dan memilih tidur atau mungkin tetap terjaga dikantornya karna pekerjaanya yang akhir-akhir ini sangat banyak.

Jessica tau itu, dan dia mengerti pekerjaan yuri. Dia bisa saja marah pada yuri dengan berbagai alasan dan menyuruh suaminya itu tidak selalu lembur atau pulang larut malam. Tapi ia tidak melakukan itu, jessica tidak pernah marah pada yuri. Jika ia marah sekalipun mungkin akan tetap ia tahan, karna emosinya itu tidak perlu ia tumpahkan pada yuri yang memang tidak salah. Yuri bukanya tidak pulang karna bermain dengan wanita atau karna menghabiskan malamnya di sebuah bar. Dia hanya melakukan tugasnya sebagai seorang suami. Sebenarnya dia adalah seorang wanita sama dengan jessica, tapi yuri memang sudah berniat dia yang bekerja saja dan menyuruh jessica berhenti dari pekerjaanya sebagai seorang sekretaris setelah mereka menikah.

Jessica perlahan menutup kedua matanya, meski dia belum merasa mengantuk tapi ia tidak tau harus melakukan apa lagi. Malam juga sudah larut, tidak banyak yang bisa ia lakukan, dan satu-satunya yang ia coba adalah tidur. Meski dipaksakan, tapi beberapa saat kemudian pun jessica tertidur dengan nyenyak.

.

 

 

Cahaya matahari dari jendela kamar yang tirainya tidak tertutup sempurna itu mulai memasuki ruangan, dan menerpa wajah cantik jessica yang masih terlelap. Hari sudah mulai pagi tapi ia berat membuka matanya. Sang suami yang seharusnya ada disampingnya dan memberikan senyuman selamat pagi padanya tidak ia dapatkan. Ia melihat kesisi samping tempat tidur yang seharusnya ditempati oleh yuri itu kosong. Hal ini sudah mulai biasa bagi jessica, terbangun sendirian ditempat tidur.

Jessica berjalan menuju kamar mandi dan mencuci mukanya. Ia lalu berjalan keluar kamarnya dan menuju dapur. Tenggoronkannya terasa kering, ia mengambil gelas dan menuangkan air putih kedalamnya. Dalam satu tegukan air dalam gelas itu sudah berpindah mengaliri kerongkongan jessica.

Siang ini jessica akan menemui temannya untuk makan disebuah restoran. Jessica telah menghubungi temannya itu dan sudah angkat berangkat setelah beberapa saat tadi bersiap-siap.

 

*sementara itu dikantornya yuri*

 

Yuri baru saja keluar dari ruangan meeting. Barusan ia telah rapat dengan beberapa staf penting disana untuk membicarakan proyek barunya untuk perusahaan. Dan meeting pun berjalan sangat alot, karena beberapa staf disana memiliki pendapatnya masing-masing. Yuri selaku direktur, pemegang jabatan dan kekuasaan tertinggi disana harus bisa menengahi dan mengambil suatu keputusan yang harus menguntungkan bagi perusahaanya. Dan bukanlah yuri jika ia tidak bisa melakukan itu.

“mukamu kacau sekali” seorang wanita duduk diatas sofa sambil memandang wajah yuri yang memang sangat berantakan. Bukan penampilan tepatnya, tapi ekspresi wajahnya yang terlihat lesu yang tidak dapat ia sembunyikan.

“kau tau kan akhir-akhir ini aku sering bermalam di kantor” jawab yuri. Mereka berdua sedang berada didalam ruangan yuri dan mengobrol. Bukan tentang perusahaan biasanya, karena pegawai yuri yang satu itu bisa dibilang adalah sahabatnya juga.

“kau tidak merasa kasihan pada jessica?” teman yuri atau sooyoung itu bertanya

“dia adalah istri yang pengertian, tidak seperti istrimu. Kau tidak pulang semalam saja, keesokan harinya kau tidur di teras rumah kan?” yuri sedikit menyeringai

“YA!! memangnya kenapa? Itu-..itu kan hal yang wajar” sooyoung bicara terbata-bata

“hal yang wajar apa maksudmu? Istri macam apa membiarkan suaminya tidur kedinginan diteras rumah (- -,)” yuri semakin menggoda sooyoung

“dia kan berbuat seperti itu karena cemburu kepadaku. Dan itu membuktikan ia sangat mencintaiku dan memperhatikanku. Apa istrimu pernah melakukan itu huh?” sooyoung berkata “jessica selalu tidak mempermasalahkan kau tidak pulang kan? apa itu tidak aneh menurutmu?” lanjutnya

Perkataan sooyoung barusan membuat yuri berpikir sebentar. Ada benarnya juga perkataan sooyoung. Jika selama ini jessica memang tidak pernah mengeluh yuri yang jarang pulang ke rumah. Bahkan setiap yuri menghubungi jessica dan berkata ia akan lembur, jessica tidak pernah melarang atau marah padanya. Jessica hanya mengatakan ‘oh…baiklah’ atau ‘jangan terlalu menyiksa dirimu’. Tidak pernah ia langsung melarang yuri untuk bermalam di kantor. Jessica seperti tidak mempermasalahkan itu.

“kenapa? Kau sedang berpikir perkataan ku benar kan?” sooyoung melihat yuri sedikit khawatir

.

 

 

“ada apa kau mengajakku kesini?” tiffany baru saja datang dan duduk dihadapan jessica yang sudah datang lebih awal darinya

Jessica hanya memandang datar pada tiffany. Dan pemandangan seperti ini pun sudah biasa tiffany lihat. Jessica memang selalu bercerita padanya tentang apapun itu. Dari mulai mereka masih bersekolah sampai menikah, kedua sahabat itu selalu bertemu dan menceritakan masalahnya masing-masing. Meminta saran atau jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi.

“kau tahu? Akhir-akhir ini yuri jarang tidur dirumah dia-“

“JESSI KAU HARUS WASPADA! JANGAN SAMPAI PENGALAMANKU KAU ALAMI” perkataan tiffany memotong jessica “JANGAN SAMPAI DIA SEPERTI TAEYEON yang sering menggoda wanita lain T.T” suasana disana menjadi sendu sesaat. Dan jessica hanya memandang tiffany dengan tatapan ‘disini seharusnya aku yang bercerita, bukan kau!’

“maafkan aku T.T aku terbawa suasana” tiffany yang tampaknya mengerti arti tatapan jessica itu akhirnya tau diri dan mengakhiri suasana sendu yang diciptakan olehnya sendiri.

“memangnya taeyeon masih seperti itu?”

“tidak, hehe ^^” tiffany tersenyum pada jessica setelah sedetik yang lalu terlihat muram “jadi kau tadi mau bercerita apa? Yuri jarang pulang? Apa dia…”tiffany bertanya menyelidik

“dia lembur di kantor karena pekerjaanya fany-ah” jessica segera memotong perkataan tiffany yang menurutnya akan berakhir seperti tadi

“dan…kau percaya itu?” tiffany memandang jessica memastikan. Jessica hanya membalas tatapan tiffany dengan diam dan seperti mengekspresikan ‘aku tidak tahu’

“aku tidak yakin, tapi yuri adalah suamiku dan orang yang aku cintai. jadi aku harus percaya padanya” ucap jessica

“jessi….taeyeon adalah suamiku dan aku juga mencintainya. Aku percaya padanya dan saking percayanya aku terlalu lengah dan akhirnya dia bermain dibelakangku. Tapi untungnya aku lebih cantik dan seksi dari wanita itu. jadi aku punya alasan untuk meminta taeyeon memilihku” tiffany dengan tidak sadar bercerita kembali. Tapi perkataan tiffany barusan membuat jessica menjadi sedikit khawatir dengan yuri

“bukannya aku menakutimu dan berprasangka buruk pada yuri. Tapi ada baiknya kau tanya langsung pada nya atau pada pegawai disana tentang ‘yuri yang selalu lembur’. Apa memang pekerjaanya sedang padat atau ada hal lainnya…” tiffany memberi saran pada jessica

“hum! Aku akan mencoba menanyakannya” jessica mengangguk pada tiffany

*

 

“aku pulang dulu yah…” sooyoung berjalan keluar dari ruangan yuri

“jangan bekerja terlalu larut kwon yuri. Kau punya istri di rumah, dia pasti kesepian tidak ditemani suaminya ^^” sooyoung berkata diambang pintu dan yuri hanya tersenyum membalas perkataanya

“hati-hati dijalan” ucap yuri pada sooyoung yang sudah tidak terlihat lagi

Yuri POV

Sooyoung telah meninggalkan aku sendirian disini. Aku tidak bisa mengajaknya untuk membantuku. Karena aku tahu istrinya itu sangat posesif sekali. Jangankan aku ajak bermalam di kantor, sooyoung pulang terlambat satu menit saja dari jam biasanya ia tiba dirumah, sunny langsung mengeluarkan tanduk dikepalanya. Siap untuk menyeruduk(?) sooyoung.

Jessica, sedang apa yah dia…kalau dipikir-pikir perkataan sooyoung tadi ada benarnya. Jessica terlalu cuek kepadaku. Aku tahu dia memang orangnya seperti itu. Tapi setidaknya kan dia harus marah kepadaku karena sudah beberapa hari ini aku tidak pulang T.T tapi kenapa dia tidak seperti itu?

Aku tahu, aku dan dia bukan anak kecil yang selalu melarang pasangannya untuk melakukan ini dan itu. Kami telah dewasa dan mengerti pekerjaaan atau urusan masing-masing. Tapi marah karena pasangannya jarang pulang kan hal yang wajar. Apa jessica tidak pernah menyangka aku berbohong padanya dengan alasan lembur di kantor? Sigh…semua ini membuat kepalaku pusing. Seharusnya aku senang mendapatkan istri yang tidak cerewet seperti jessica. Tapi, ada waktunya aku juga ingin dimarahi olehnya. Aku ingin dia mengatakan bahwa dia tidak suka jika aku tidur di kantor. Aku ingin dia-

*Beep beep*

Author POV

*Beep beep*

Suara dering handphone membuyarkan lamunan yuri. Dia mengambil handphonenya itu dan mengangkatnya.

“halo?” ucapnya

“halo? Yul?” terdengar suara yang tidak asing disana

“ya? ada apa sayang?”

“………..” tidak terdengar suara lagi disana

“kenapa kau diam? Apa ada masalah hum?”

Jessica yang sudah menyiapkan pertanyaan yang sedari tadi sudah ia rancang tiba-tiba blank saja dikepalanya. Dia entah kenapa tidak bisa menanyakan pertanyaan yang mudah seperti ‘kau jangan lembur lagi yah, pulanglah ke rumah’ kata yang sangat sederhana itu seketika menjadi rumit untuk diucapkan olehnya.

“sica??”

“………..”

“sica baby?” yuri memanggil kembali jessica yang sedari tadi hanya diam saja. Padahal jessica yang memulai menguhubunginya terlebih dahulu. Ada yang tidak beres sepertinya, pikir yuri.

“maafkan aku, sepertinya aku akan lembur lagi malam ini” perkataan yuri membuat jessica ingin mengatakan ‘jangan’ saat itu juga

“benarkah? Kau….tidak merindukanku?” jessica tidak mengatakan hal itu dengan gamblang, ia membelokannya dengan bertanya apa yuri tidak merindukannya. Jessica adalah orang yang tidak pandai untuk berbicara secara jelas apa yang ia rasakan.

Pertanyaan jessica barusan membuat hati yuri sangat bersalah. Dia bukannya tidak merindukan jessica, malah dia tidak ingin dipisahkan dengannya barang sedetikpun. Tapi apa daya, jika dia tidak bekerja, Yuri akan memberi jessica makan apa? Jessica tidak bisa bertahan hidup dengan hanya bermodal cinta bukan?

“baby, bukan begitu…aku bahkan saaaangaaaaat merindukanmu. Aku janji malam ini adalah malam terakhir aku tidur di kantor”

Jessica POV

Kenapa aku tidak bisa melarangnya? Kenapa aku tidak bisa marah padanya? Seharusnya aku tidak ingin dia tidur dikantor lagi. Tapi kenapa hatiku malah sebaliknya?

“uhm…begitu yah? Baiklah…”

Dan hatiku membiarkannya kembali…

Yuri POV

Dia benar-benar tidak melarangku? Bahkan mengeluh saja tidak. Sica, minatalah aku pulang kerumah. Aku tahu kau inginkan itu, tapi kenapa kau tidak mengatakannya? Apa kau tidak memepermasalahkan hal ini? apa menurutmu ini wajar? Aku mohon, kau hanya tinggal mengatakannya.

“kau tidak apa-apa kan?”

Author POV

“iyah, sempatkanlah tidur walau hanya sebentar. Tubuh dan otakmu perlu istirahat juga jangan terlalu di porsir(?)”

suara jessica disana terdengar lemah dan yuri menangkap itu. Dia tahu jika jessica tidak menginginkannya untuk lembur kembali. Yuri hanya ingin jessica mengatakan dengan terang-terangan. Dia ingin jessica meminta hal itu langsung padanya, karena dia akan menurutinya saat itu juga. Yuri saat ini hanya ingin ‘menguji’ jessica. Dia berkata akan lembur padahal pekerjaannya sudah selesai. Dan dia bisa pulang ke rumahnya karena malam itu baru menunjukan pukul delapan malam. Yuri hanya ingin tahu, dimana batas kesabaran jessica.

“iyah. Sudah dulu yah. Aku akan bekerja kembali”

“selamat malam”

“selamat malam, tidurlah yang nyenyak”

*tuuuuuuuuuuuuut

Dan jessica seperti apa yang diduga yuri. Sekarang yuri bingung harus bagaimana. Dia ingin jessica secara gamblang menunjukan perasaanya dan bukan memendamnya. Tapi jessica malah seperti itu. Yuri tidak sepenuhnya menyalahkan jessica dalam situasi ini. Hanya saja dia ingin jessica berubah dan terbuka padanya tentang apa yang sedang ia rasakan.

 

***

 

Keesokan harinya

 

Jessica kembali bertemu dengan tiffany yang sebelumnya telah ia hubungi. Jessica ingin membicarakan kembali masalahnya kemarin yang sepertinya belum tuntas atau bisa dibilang tidak bisa ia tuntaskan.

“kau tidak bertanya padanya?” tiffany memandang kesal pada jessica yang telah mengatakan jika kemarin malam ia tidak jadi menanyai yuri mengenai dia ‘benar-benar lembur dikantor’

Jessica menggelengkan kepala sebagai jawaban dan pada akhirnya ia mendapatkan tampang kesal dari tiffany

“aku tidak tahu, kenapa tiba-tiba mulutku diam dan tidak bisa mengatakan itu” jessica terlihat menyesal pada dirinya sendiri

“ya tuhan…apa ada yang salah denganmu? Bertanya pada suamimu sendiri kau tidak bisa?”

“aku juga tidak tahu kenapa aku seperti ini….hatiku sepertinya tidak tega untuk marah pada yuri dan melarangnya untuk lembur bekerja” jessica yang terlihat lesu dan tidak bersemangat membuat tiffany bersimpati padanya. Dia adalah sahabat jessica yang sudah tentu mengerti apa yang sedang dirasakan sahabatnya itu.

“maafkan aku, aku tidak seharusnya kesal padamu” sesal tiffany “apa malam tadi dia lembur lagi?”

“iyah, tapi dia bilang tadi malam adalah malam terakhir dia akan lembur”

“syukurlah, semoga perkataanya benar”

 

Jessica berharap perkataan yuri tadi malam adalah benar. Dia ingin yuri menemainya tidur disampingnya lagi. Dia ingin merasakan kehangatan pelukan suaminya itu kembali saat ia terlelap tidur. Dan jessica yakin jika yuri akan menepati janjinya. Yuri adalah orang yang tidak pernah ingkar janji.

 

Tapi….

 

Sepertinya tidak kali ini

 

“maafkan aku…aku tau kau marah. Ini mendadak dan aku harus menyelesaikannya malam ini”

“apa di kantor mu tidak ada pegawai yang lain? Kenapa harus selalu kau yang mengerjakan semua pekerjaan? Apa kau lupa denganku? Apa sekarang pekerjaanmu lebih penting dariku?” entah ada angin apa jessica sampai bisa semarah ini pada yuri. Sepertinya kesabarannya kali ini sudah habis dan ia sudah tidak bisa menahan rasa kesalnya lagi.

“maafkan aku baby, aku kan tadi sudah bilang kalau ini-“

“jangan panggil aku lagi dengan sebutan itu! mulai saat ini, kau tidak perlu lagi pulang ke rumah!” nada bicara jessica masih tinggi, dan yuri tidak menyangka jika istrinya akan semengerikan ini jika sedang marah. Ia semakin merasa bersalah karena tidak dapat menepati janjinya kemarin untuk tidak pulang ke rumah. Yuri yakin jika jessica marah karena dia tidak menepati janjinya dan bukan karena alasan lain.

“sica…dengarkan aku dulu”

“sudahlah, kau ingin aku marah seperti ini kan? kau sudah mendapatkannya sekarang. Jadi tidak perlu mengatakan apapun lagi”

*tuuuuuuuuuut

Jessica mematikan panggilannya, dia sudah terlalu kesal pada yuri. Dan sepertinya malam ini kesabarannya telah habis

Jessica meluapkan rasa marah dan kekesalannya dengan menangis. Ia tidak tahu kenapa air matanya bisa dengan mudah keluar. Seharusnya dia tidak menangis. Hal seperti ini tidak seharusnya ia tangisi. Jessica tidak ingin terlihat lemah hanya karena persoalan seperti ini. Tapi sepertinya hatinya berkata lain. Dia merasakan sedikit sakit dan tidak biasanya ia bisa mengutarakan rasa sakit itu. Jessica tidak menyadari jika saat ini ia sedang menunjukan perasaanya yang sebenarnya. Padahal dari dulu dia paling tidak bisa melakukan itu. Jessica selalu memendam apapun yang menurutnya tidak perlu di sampaikan. Bahkan rasa sakit yang ia rasakan pun, jessica selalu memendamnya. Tapi kali ini, dia dengan tidak sadar meluapkan semua perasaan yang sedang ia rasakan. Rasa sakit, kesal,dan marah dia menunjukan semua itu. Dan tampaknya ia merasa sedikit lebih lega dengan melakukannya. Dan jessica baru sadar jika memendam rasa kesal atau amarah itu menyakitkan.

Jessica bersiap untuk tidur setelah beberapa saat tadi ia menangis. Dia masih merasa kesal pada suaminya. Dan dia tidak tau harus bersikap seperti apa ketika nantinya ia bertemu kembali dengan yuri.

Jessica menarik selimut dan mulai menutupi semua badannya. Dia sudah bersiap akan tidur sebelum akhirnya terdengar suara….

 

*teeeet teeet*

 

Bel rumahnya terdengar. Dan itu pertanda adanya tamu yang sedang berada diluar.

Jessica yang sudah bersiap akan tidur terusik karena suara bel itu. Orang macam apa yang bertamu di jam sebelas malam? Apa orang itu tidak waras? Pikirnya. Atau jangan-jangan itu pencuri? Tapi pencuri tidak akan menekan bel terlebih dahulu untuk mencuri kan? gumam jessica dalam hatinya

Jessica yang enggan bangun pun melangkahkan kakinya menuju pintu. Dia mengintip dari jendela disamping pintu yang mengarah kehalaman rumah dan mendapati seorang wanita memakai jaket disana. Jessica tidak bisa melihat wajah wanita itu karena sedang berdiri membelakangi pintu. Jessica yang merasa penasaran akhirnya membuka kunci dan terbukalah pintu itu. Membuat seseorang yang berdiri diluar sana membalikan badannya sehingga menghadap jessica sekarang.

“apa kau terkejut? ^^” ucap wanita itu

Jessica hanya memandang kesal pada orang yang berdiri didepannya. Dia ingin sekali memukul dia saat itu juga dengan sangat keras karena telah membuat dirinya menangis beberapa saat yang lalu

“kenapa kau kesini? Tempat tidurmu di kantor kan?” ucap jessica dingin

“tapi istriku berada disini” orang itu berkata, atau bisa kita sebut yuri

Yuri tau jessica sudah berada di puncak kekesalannya. Diapun tidak ingin berlama-lama dalam keadaan seperti itu. Dia tidak akan tidur dengan nyenyak atau makan dengan enak jika jessica sedang marah padanya.

“ikutlah denganku” yuri berkata pada jessica

“aku sudah mengantuk, kau malah membangunkanku saat aku tertidur tadi” jessica masih dengan tampang marahnya

“jika kau tidak mau, aku akan pergi ke kantor lagi” ancam yuri membuat pertahanan jessica untuk tetap marah jadi goyah. Dia sangat merindukan yuri dan tidak ingin dia tidur di kantornya lagi.

“ini sudah larut malam kwon yuri. Kau akan mengajakku kemana?”

“sudahlah, ikutlah denganku. Kau tidak akan menyesal” rayu yuri

“yasudah, aku akan mengganti bajuku dulu”

“eits, tidak apa-apa. Kau tidak perlu mengganti nya” yuri menahan jessica yang bersiap masuk kedalam rumah lagi untuk mengganti pakaian

“tapi aku memakai baju piyama nona kwon”

“tidak apa-apa, kau cantik memakai pakaian apapun juga. Lagipula kali ini aku bukan mengajakmu ke restoran mahal. Jadi tidak perlu berpakaian yang rapi” ucap yuri.

“yasudah”

 

Mereka berduapun terlihat berjalan meninggalkan rumah dan menuju mobil yuri yang terparkir didepan. Saat jessica mulai menunggu yuri didekat pintu samping mobil, yuri menarik tangannya hingga sampai dibagasi mobil yang terletak dibagian belakang.

“kendaraan yang akan kita pakai bukan mobil, tapi ada didalam sini” tunjuk yuri pada tutup bagasi mobilnya

Jessica terlihat bingung dengan perkataan yuri. Tapi rasa bingungnya terjawab saat yuri membuka bagasi mobil dan terlihat sebuah sepeda lipat disana.

“sepeda?” jessica merasa heran

“iyah. Apa kau menginginkan kereta api didalam bagasi mobilku?” yuri membuat lelucon yang sama sekali tidak membuat jessica tertawa

*setelah beberapa saat*

“ayo naik” suruh yuri pada jessica yang terlihat enggan untuk menaiki sepeda

“kau ingin dibonceng dengan duduk didepan atau berdiri dibelakang ?” tanya yuri dan jessica mulai berjalan kearah depan yuri. Dan itu tandanya ia memilih dibonceng didepan.

“pegangan yah, tempatnya lumayan jauh. Jadi aku akan sedikit ngebut” ucap yuri sambil memegang tangan jessica yang ia eratkan di sepeda –untuk berpegangan-

 

 

Yuri mulai mengayuh sepedanya. Mula-mula jessica duduk dengan tenang. Yuri yang mengayuh dengan kecepatan lambat membuatnya nyaman dan mulai menikmati pemandangan sekitar yang terlewati. Tapi setelah beberapa saat kemudian ketenangan itu berubah menjadi kebisingan

“YUL PELAN SEDIKIT!! KAU MAU KITA JATUH?”jessica berteriak pada yuri yang mulai menambah kecepatan kayuhannya.

“aku sedang mengejar waktu sica”

Jessica mengomel pada yuri yang membawa sepeda itu dengan kecepatan yang sangat tinggi. Jessica tidak pernah menyangka suaminya itu punya kaki yang kuat sehingga bisa mengayuh sepeda dengan cepat seperti ini. Tapi sekarang bukan saatnya untuk membanggakan kemampuan yuri dalam mengayuh sepeda. Jessica sangat takut jatuh saat itu. Dan sedari tadi selama dijalan jessica selalu berteriak pada yuri untuk pelan atau bahkan jessica meminta yuri menurunkannya dijalan. Tapi yuri tidak mendengarkan semua perkataan jessica. Ia hanya berkonsentrasi mengayuh dan tetap memepertahankan kecepatan kayuhannya.

 

“nah kita sudah sampai” ucap yuri dengan tersenyum senang. Ekpresi berbeda ditampilkan jessica yang terlihat memandang sebal pada yuri

“baby, kau tidak akan bad mood seperti ini lagi setelah kita memarkirkan sepeda. Kita akan jalan-jalan disana” yuri menunjuk ke arah belakang jessica membuatnya berbalik dan dalam hitungan detik jessica merasa terkejut dengan apa yang dilihatnya saat itu.

“kau tidak tau disekitar sini ada pasar malam kan?” tanya yuri

“huh? Ti-tidak” jawab jessica masih terkejut dan kali ini terlihat tersenyum setelah melihat ke sekeliling pasar malam itu. Dia nampaknya tertarik untuk masuk kedalam dan melihat-lihat. Yuri pun terlihat bahagia setelah ia pikir kejutannya berhasil.

Yuri memegang tangan jessica dan berkata padanya

“anggaplah hari ini adalah hari pertama kita kencan 🙂 “ yuri tersenyum memandang jessica dan dibalas serupa oleh jessica, keduanya tersenyum pada satu sama lain.

 

Keduanya berjalan dengan hati yang senang. Yuri sejenak melupakan ke penat-an nya di kantor, dan jessica melupakan sejenak rasa kekesalannya pada yuri.

Jessica tidak pernah tau ada pasar malam yang terletak di beberapa blok rumahnya. Dan yuri bilang padanya jika pasar malam ini hanya buka ditengah malam saja. Jam sepuluh malam adalah jam buka untuk pasar itu. Dan tengah malam adalah puncak keramaian disana. Jadi mereka datang disaat yang tepat, saat pasar sedang ramai pengunjung. Disana mereka bisa lihat banyak stan makanan, pakaian, dan beberapa wahana permainan seperti didunia fantasi. Banyak tempat bagus yang bisa mereka lihat dan kunjungi. Dari semua tempat itu yuri mengajak jessica pergi ke stan yang menjual berbagai macam makanan. Dia mengatakan pada jessica jika ia belum makan malam dan dihadiahi jitakan kepala oleh istrinya itu.

“bagaimana bisa kau belum makan malam? Ini sudah larut dan kau belum makan?” ucap jessica kesal dan terdengar nada khawatir disana

Yuri menggelengkan kepalanya dengan wajah cemberut

“aku ingin makan kimbap yah?” ucap yuri seperti nada anak kecil yang minta dibelikan makanan pada ibunya

“iyah iyah” jawab jessica

Mereka pun menuju stan makanan dan membeli kimbap disana. Keduanya semakin terlihat kelaparan ketika kimbap yang saat itu mereka pesan masih mengeluarkan asap yang menandakan masih dalam keadaan hangat. Setelah keduanya mendapatkan satu mangkuk kimbapnya masing-masing, mereka mencari tempat duduk untuk mereka menyantap makanan itu. Dan yuri sepertinya menemukan tempat yang tepat. Ia memilih duduk diatas rumput disebuah taman yang menghadap kearah komedi putar yang saat itu terlihat terang karena lampu dengan cahaya yang berwarna-warni menghiasi satiap sisinya.

“woah enak sekali *o*” yuri sedang menikmati kimbap pesanannya itu membuatnya melupakan sejenak tujuan dia mengajak jessica kesini

“kau bohong padaku” yuri yang sedang menikmati makanannya teralihakan sepenuhnya oleh perkataan jessica, ditambah tampang datar jessica yang memandang serius padanya

*gulp* yuri menelan ludahnya ‘aku kira dia sudah tidak marah padaku’ ucap yuri dalam hati. Dia alihkan pandangannya dari jessica dan memikirkan kalimat yang menurutnya ‘aman’ untuk dikatakan pada jessica

“bohong yang mana? Aku kan menepati janjiku untuk tidak tidur di kantor lagi” setelah beberapa saat memikirkan kalimat yang pas. Kalimat seperti tadi lah yang yuri pilih.

“kau mengatakan jika kau akan lembur lagi, bukankah itu bohong? Kau mempermainkan perasaanku yul. Kau tahu, aku sangat kesal sekali tadi”

“dan itu lah yang aku mau” potong yuri “aku ingin kau lebih terang-terangan padaku sica, pada orang lain, pada sahabatmu. Jangan selalu menyembunyikan perasaan yang sedang kau rasakan. Jika sakit, katakanlah kau sakit. Jika kau merasa kesal dan marah luapkanlah semua kekesalan itu” lanjutnya

“aku hanya ingin kau terbuka saja sayang, jangan menyiksa dirimu sepeti kau baik-baik saja tetapi berbanding dengan apa yang kau rasakan didalam hatimu” perkataan yuri barusan entah kenapa membuat jessica mengeluarkan air matanya sedikit demi sedikit hingga sudah terisak sekarang dan membuat yuri terkejut.

“Ya! kenapa kau menangis?” ucap yuri pada jessica sambil memegang tangannya yang jessica pakai untuk menutupi wajahnya

“maafkan aku. Itu adalah masalah yang aku punya sejak dulu. Dan karena kau aku jadi bisa menunjukan semua perasaan yang aku miliki” ucap jessica ditengah tangisnya

“jadi tadi kau benar-benar marah kepadaku hum?”

“kau kira aku hanya akting?” jessica memandang yuri degan tatapan tajamnya membuat yuri takut seketika itu ‘duh aku salah tidak yah membuat jessica lebih mengekspresikan dirinya T.T aku baru tau dia bisa memandangku dengan tajam seperti ini’ ucap yuri dalam hatinya ketika melihat jessica menatap padanya

“ti-tidak baby…aku hanya terkejut saja ternyata kau jika sedang marah menakutkan”

“jika kau takut melihatku marah, maka kau jangan pernah sekalipun membuatku marah padamu” ucap jessica dibalas anggukan mantap dari yuri. “NE ^^”

 

Mereka berdua akhirnya menghabiskan malam mereka disana. Setelah mereka menghabiskan makanannya, mereka berjalan-jalan kembali dan hampir mengunjungi semua stan. Jessica tidak pernah menyangka yuri akan melakukan semua ini. Membuatnya sadar akan pentingnya mengekspresikan perasaanya. Dan membuatnya merasa sangat senang pada malam itu. Malam-malam dimana yuri tidak pulang ke rumah sepertinya tergantikan dengan semua momen mereka disana.

 

Saat semua orang terlelap tidur

Aku dan dia masih terjaga

Dia mengajaku ke sebuah tempat yang aku tidak pernah menyangka akan pergi kesana

Dia memegang erat tanganku dan berjalan beriringan seperti saat kita kencan pertama dulu

Dia pernah membuatku tersenyum, sedih, marah, kesal…dan dari semua perasaan itu aku tahu satu hal yang penting adalah dengan mengekspresikannya

Orang yang kau cintai tidak akan pernah merasakan kehadiran cintamu jika kau saja tidak pernah mengatakannya…

Jadi, mulai saat ini aku akan mengatakan apa yang aku rasakan.

Dan aku merasa mencintaimu, bukan….

Aku memang mencintaimu

Aku mencintaimu Kwon yuri…

Selamanya.

midnight yulsic2


BONUS

 

Yuri dan jessica memutuskan untuk pulang ke rumah setelah sesaat sebelumnya yuri mengecek jam yang telah menunjukan pukul 3 dini hari. Mereka tidak menyangka telah menghabiskan waktu sebegitu lamanya. Dan tidak terasa pagi akan menyambut mereka beberapa jam lagi. yuri dan jessica yang telah lelah dan mengantuk berjalan menuju tempat dimana mereka memarkirkan sepeda.

Setelah akhirnya beberapa saat berjalan, keduanya telah tiba di tempat mereka parkir sepeda tadi. Dan ada suatu keanehan disana. Sepeda yang tadi mereka parkirkan tidak ada ditempat itu.

“kemana sepeda mu yul?” tanya jessica

“aku tidak tahu” yuri mulai terlihat cemas

Mereka berdua mulai melihat sekeliling untuk mencari keberadaan sepeda yuri yang memang terparkir disana.

Mereka bukan salah tempat, memang disitulah yuri tadi meletakan sepedanya.

“tunggu, apa kau tadi tidak mengunci sepeda itu ke tiang?” jessica bertanya, dan sepertinya yuri mengingat satu hal sedetik kemudian

“benar! Tadi aku lupa menguncinya hehe :p” yuri tersenyum konyol pada jessica yang tentu saja sudah mulai bad mood

“berarti ada yang mencuri sepeda kita” ucap yuri pada jessica yang masih terlihat bete disana

“terus kita pulang naik apa?” tanyanya

“kita jalan kaki saja ya baby? :)”

“ya! siapa suruh kita naik sepeda huh? Ide siapa itu? bukan aku yang meminta kan?” yuri mengangguk

“kau saja yang jalan kaki” suruh jessica yang masih memasang tampang kesal dan yuri hanya mengangguk lagi “lalu kau bagaimana kalau hanya aku yang jalan kaki?” tanya yuri

“aku akan pulang dengan menaiki punggungmu, hehe ^^”

Yul :

 mid


Author mau minta maaf baru update lagi dan baru update sekarang bukan lanjutan ff yg series. Beberapa minggu kemaren author belum dapet feel buat nulis jadi author tunda dulu yg series nya T.T gapapa yah? Author minta maaf 😦

oneshoot yang yulsic ini buat yang dulu pernah request hehe, maaf kalo ceritanya agak-agak gimana gitu haha 😀

terima kasih ^^

terakhir, author mau ngucapin minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir batin^^

65 responses to “Midnight Memories (YulSic ver.)

  1. Sering2 bikin yulsic yg unyu2 gini tor.. Abiz brantam kyk tom jerry.. Truuz baikan nya bikin diabetesss smpe ngk ada obatnya

  2. Hahahaha 😀
    baikan jg akhirnya 🙂
    seneng deh lihat kwon family yg selalu sweet 🙂
    lanjut thor!
    Sering” buat yulsic 🙂

  3. Pasangan yg unik, romantis..yul” udh brp mlm gk pulang”?? Kasian tuh tidur sndri trs;) bikin yulsic lg ya thor..minal aidzin wal faizin;-)

  4. Sweet moment ^^

    tg gw pikir akan ada enceh nya #otakmesum eh trnyata mlh kcolongan speda. Hahaha…. Yg kuat yg KYR unie, moga pinggangnya ga patah gendong jesjung mpe rumah. Wkwkwk

  5. Huahahaha jadi rempong sendiri dah si Yul, aneh2 sih pake sepeda segala haha
    Kayak nya lu salah deh Yul membiarkan Sica mengekspresikan segala perasaannya, marah2 mulu jatohnya -_- *poor Yul*

  6. hahahha awalnya aja marah marah kayak tom jerery tp sekalinya disakish si player kwon udah dech luluhh,, hahah
    ngagak bisa bayangin jika sica jalan jalan masih pakai piyama hahahh pasti dech unyu unyu hahahah
    huh? 8 hari nggak pulang??? kau membuang lotre kwon hahahha
    hahah si byun kim masih aja selingkuh?? hahha padahal udah ada si seksoh ppany hahaha

  7. Akhirnya si kwon dan si jung baikan, yg terakhir lol banget, kwon paboo gegara gak ngunci sepedanya ke tiang jadi diambil orang kan dan karna itu juga lo harus ngegendong sica sampe rumah poor yul :p

  8. tega bgt yul ninggalin sica tiap malem,, gak pernah dpt jatah dong? Hahahaha #otakyadong
    ngomong2 gambar YulSic keren, gmna gtu liatnya
    hehehe. . .
    Buat TaeNy dong thor??
    🙂

  9. Niceee.. hduh Yul lu ngapain aja d kntor? Ninggalin neng jenong sndirian..
    Hmm, lu slah besar nyuruh Sica nunjukin perasaan yg sbnarny.. bisa keba deathglare mulu lu..
    Poor Yul, bkal ngegendong Sica smpe rmh! Fighting abg Kwon!

  10. Annyeong 🙂
    moment sweet banget dah YulSic.,
    yah Yul kau ini bagaimana., ingin Sica lbih mengekspresikan perasaannya tpi nyalimu menciut setelah mndptkn tatapan tajam dri Sica 😆
    oke dah YulSic jjang.,
    Sicachu daebak.,

Tinggalkan komentar